Selasa, 30 Oktober 2018

Karena Kita Bisa Saling Segalanya

Peran Kita Untuk Penyandang Disabilitas

Dengan kita mengetahui cara berintraksi dengan penyandang disabilitas, maka disabilitas bisa dipahami sebagai keragaman dalam masyarakat. Kekakuan, rasa takut, bahkan sikap berlebih terhadap orang dengan disabilitas dapat dihindari. Dengan begitu, kita bisa menjadi bagian dalam mendorong terciptanya Indonesia yang ramah disabilitas. Banyak hal terjadi karena sudah biasa. Kejadian yang tidak biasa seringnya menimbulkan kecanggungan. Sebagai contoh, masyarakat tidak terbiasa berinteraksi dengan orang berdisabilitas karena lebih jarang bertemu dengan orang berdisabilitas di ruang publik. Sikap yang terlihat malah kikuk, “takut salah”, atau bahkan cenderung berlebihan setiap kali saling berinteraksi.
Bukan hanya itu, lebih jarangnya kehadiran orang dengan disabilitas di ruang publik sebenarnya merupakan penanda bahwa terjadi proses diskriminasi dan pembiaran selama bertahun-tahun. Orang dengan disabilitas “tidak dibiarkan” berada di ruang publik secara mandiri, termasuk dan bebas berinteraksi dengan lebih banyak orang. Orang dengan disabilitas termarjinalkan dari masyarakat umum.
Setelah disahkannya UU Penyandang Disabilitas, negara—yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah—menjamin kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat dengan disabilitas untuk mendapatkan lebih banyak akses dalam berinteraksi dengan lingkungan , ksekitarnya. UU Penyandang Disabilitas juga menjamin aksesibilitas untuk orang dengan disabilitas mendapatkan hak-hak dasarnya, sama dengan semua orang. Keberadaan UU Penyandang Disabilitas akan mendorong kehadiran para disabilitas di ruang-ruang publik; bukan hanya sebagai objek, tetapi juga sebagai subjek.
Berkaca pada situasi tersebut, perlu ada kesadaran yang lebih mendalam dari kita semua bahwa orang dengan disabilitas juga merupakan warga negara yang berhak hidup secara mandiri dan bebas. Mereka berhak menempati ruang-ruang publik dan memanfaatkan segala fasilitas umum tanpa kendala. Dengan begitu, kita semua perlu memahami bagaimana berinteraksi langsung dengan para disabilitas.
Bergerak Bersama disabilitas
Saat ini aktivitas kita sangat didukung dengan adanya fasilitas dan kemampuan, tapi kegiatan yang mudah kita lakukan belum tentu mudah untuk dilakukan bagi penyandang disabilitas. Karena tidak semua fasilitas cocok untuk penyandang disabilitas. Bahkan penyandang disabilitas sering tidak mendapatkan dasilitas bahkan mereka juga sering diperlakukan berbeda. Semua itu terjadi karena kebanyakan dari kita tidak tahu cara berinteraksi dendan penyandang disabilitas. Biasanya kita sering bersikap acuh terhadap penderita disabilitas tapi lebih sering kita keliru bersikap terhadap mereka, sekalipun awalnya maksud kita baik.
Hal yang perlu kita lakukan adalah perlakukanlah penyandang disabilitas seperti kita mau diperlakukan orang lain. Ibaratkan jika sedang mati lampu kita bahkan tidak bisa melihat apa-apa, kemudian secara tiba-tiba ada orang yg datang menepuk pundak kita, apa yang terjadi pada kita? Sudah pasti merasa terkejut. Begitulah respon penderita tunanetra jika ada seseorang yang ingin membantunya tapi tidak bertanya terlebih dulu. Maka dari itu cara membantu penderita tunanetra dengan cara menyentuh punggung tangan kemudian bertanya dulu terlebih dahulu bukan langsung memegangnya apalagi sampai menyeretnya , setelah itu biarkan penderita tuanetra yang memegang tangan kita untuk berjalan.
Setiap haripun kita melihat perbedaan, dan kebanyakan mereka yg berbeda lebih menarik perhatian. Jangan sampai perbedaan yang terlalau menonjol membuat kita kesal. Sebagai contoh ketika ketika mendengar penderita tunarungu berbicara dengan orang normal maka orang normal ini pun akan bersuara dengan sangat keras. Saat mendengar itu seharusnya kita tidak perlu kesal karena kitapun pernah berteriak keras-keras saat nonton konser atau menyanyi sendiri saat mendegarkan music. Kalua ingin menyapaorang yang sulit mendengar atau penderita tunarungu, kita bisa menepuk pundaknya lalu berbicara seperti biasa tidak terlalau cepat dan juga tidk terlalu lambat atau jika bisa ditambah dengan Bahasa isyarat. Karena penderita tunarungu bisa membaca gerak mulut dan Bahasa isyarat lebih baik daripada kita.
Seringkali kita terlalu cuek sehingga tidak bisa membedakan apakah orang itu berbeda atau tidak. Tapi apakah perbedaan itu begitu penting dalam menentukan sikap kita ? apalagi lagi sampai membuat kita melihat dari ujung rambt hingga ujung kaki. Apakah kita sendiri suka dilihat seperti itu ? seharusnya tidak peduli mereka penyandang disabilitas atau bukan, kepada semua orang sudah sepantasnya kita berlaku sopan. Penampilan orang dengan disabilitas mental sering kali tidak berbeda jauh dengan kita. Mereka juga punya indentitas yaitu KTP jadi mereka juga memiliki hak sama seperti orang normal. Mereka juga berhak untuk ikut pemilu. Yang mereka butuhkan adalah interaksi social agar mereka juga dapat memahami kondisi sekitar dan dapat bersosialisasi. Kalau bingung kita harus bersikap seperti apa terhadap disabilitas mental  kita hanya perlu tersenyum ramah
Sementara itu kita tahu diluar sana banyak fasilitas di Indonesia yang belum ramah untuk semua orang. Loket berkaca gelaptidak membuat kita nyaman berkomunikasi, orang dengan gangguan pendengaran jadi tidak bisa membaca gerak bibir. Trotoar rusak sangat berbahaya bagi pejalan kaki, apalagi bagi yang berkursi roda dan tunanetra. Hal yang perlu kita lakukan adalah mendorong perbaikan fasilitas yg ada di Indonesia agar penyandang disabilitas juga bisa menikmati fasilitas yang ada.
Dengan adanya undang-undang disabilitas No.8 tahun 2016 berlaku sejak April 2016. Memastikan agar perbaikan fasilitas umum turut memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas. Peran kita sangan dibutuhkan dalam melaksanakan UU No.8 Tahun 2016 tentang Disabilitas. Ada 25 sektor yang dibahas diantaranya transportasi, kesehatan, tenaga kerja,komunikasi, dan fasilitas bangunan. Karena tanpa fasilitas kita sulit beraktifitas, dan karena setiap orang punya kemampuan yang berbeda-beda maka semestinya fasilitas umum cocok untuk semua orang termasuk untuk penyandang disabilitas.
Maka dari bagi kita yang bukan penyandang disabilitas sudah sepantasnya kita bergerak untuk penyandang disabilitas agar mereka bia mendapatkan hak yang sama seperti kita. Janagan lagi merendahkan penyandang disabilitas atau bahkan tidak memerdulikan penyandang disabilitas.

Fahira Salsabilah